Martes Flavigula Robinsoni
(MARTEN)
Martes Flavigula
Robinsoni dikenal juga dengan sebutan Javan Kharza (Western Java), Marten (baca
: martin) masuk di dalam keluarga Mustelidae, tersebar di wilayah Jawa Barat
(Pocock,1936). Ada pula yang menyebutkan bahwa marten tersebar di beberapa
pulau lainnya tetapi marten yang ada itu berbeda namanya seperti Borneo
(Bornean Kharza) : Martes Flavigula Saba (Chasen and Kloss, 1931), Sumatera
(Sumatran Kharza) : Martes Flavigula Henrici (Schinz, 1845), dan masih ada
beberapa sub species Martes Flavigula lainnya diluar Indonesia karena Martes
Flavigula merupakan Species Marten di Asia.
Banyak artikel di Indonesia dan di negara lain menyatakan bahwa jenis marten yang ada di jawa adalah musang leher kuning / musang marten (martes flavigula) sedangkan sudah jelas marten bukan musang,dan marten yang ditemukan dipulau jawa memiliki warna abu muda, abu tua kearah coklat mulai dari kepala sampai pinggang dan berwarna cokelat tua dan hitam pada pinggang sampai ujung ekornya serta memiliki warna putih pada bagian bawah leher dan garis pendek berwarna coklat tua /hitam di bagian belakang kupingnya. Dari warna ini lah martes flavigula robinsoni pun ini di sebut beech marten / stone marten (martes foina) yang tersebar dari eropa sampai central asia tidak termasuk Indonesia. Oleh karena itu dari daerah penyebarannya dan dari gradasi warna yang ada pada martes flavigula robinsoni membuktikan bahwa martes flavigula robinsoni adalah sub species dari martes flavigula bukan martes foina.
Kehidupan Marten dialam liar :
Marten merupakan hewan soliter, marten berburu dengan pasangannya atau secara berkelompok , mereka lebih aktif di pagi hari dan terkadang terlihat pada sore bahkan dimalam hari. Marten adalah hewan semi alboreal, dia dapat memanjat pohon secara vertical dan ia dapat membuat lompatan lebih dari 4 meter dari pohon 1 kepohon lainnya,walaupun begitu marten lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berburu didarat. Marten merupakan hewan Omnivora, makanan utamanya adalah buah dan serangga, tikus, ikan, burung, ular, bahkan marten dapat memangsa hewan yang ukurannya lebih besar seperti : rusa dan kijang.
Marten merupakan salah satu jenis hewan paling sempurna dalam keluarganya (weasel, ferret, badger, mink) ini dikarenakan ia memiliki ukuran tubuh cukup besar, berotot, flexibel, tapak kaki yang besar dengan kuku tajam, pada jantan dewasa dapat mencapai ukuran tubuh ±70cm dengan panjang ekor hampir sama dengan ukuran badannya (ukuran betina relatif lebih kecil dari jantan), pendengaran yang sangat baik, dan marten hampir tidak memiliki rasa takut terhadap predatornya karena dia memiliki kelenjar anal yang dapat mengeluarkan cairan serta bau yang amat sangat tidak sedap.
Marten adalah tipe hewan yang tidak setia, karena dia tidak dapat bertahan hanya dengan 1 pasangan saja. Biasanya masa reproduksi marten berlangsung pada saat perubahan iklim dari musim dingin ke panas dan dari musim panas ke dingin. Banyaknya jumlah anak yang dapat dihasilkan oleh marten berkisar antara 2 sampai 4 ekor dan ketika si anak sudah bisa mandiri, induknya akan mencari pasangan untuk kawin lagi bahkan sampai terjadi perkelahian antara marten jantan untuk mendapatkan betina.
Data ini dibuat berdasarkan referensi yang ada dan hasil observasi sementara terhadap sepasang Marten (Bully dan Sheshe) oleh Adhietya Aji Pamungkas, karena sampai saat ini klasifikasi jelas tentang Martes Flavigula Robinsoni itu belum ada,yang ada hanya Martes Flavigula saja.
Banyak artikel di Indonesia dan di negara lain menyatakan bahwa jenis marten yang ada di jawa adalah musang leher kuning / musang marten (martes flavigula) sedangkan sudah jelas marten bukan musang,dan marten yang ditemukan dipulau jawa memiliki warna abu muda, abu tua kearah coklat mulai dari kepala sampai pinggang dan berwarna cokelat tua dan hitam pada pinggang sampai ujung ekornya serta memiliki warna putih pada bagian bawah leher dan garis pendek berwarna coklat tua /hitam di bagian belakang kupingnya. Dari warna ini lah martes flavigula robinsoni pun ini di sebut beech marten / stone marten (martes foina) yang tersebar dari eropa sampai central asia tidak termasuk Indonesia. Oleh karena itu dari daerah penyebarannya dan dari gradasi warna yang ada pada martes flavigula robinsoni membuktikan bahwa martes flavigula robinsoni adalah sub species dari martes flavigula bukan martes foina.
Kehidupan Marten dialam liar :
Marten merupakan hewan soliter, marten berburu dengan pasangannya atau secara berkelompok , mereka lebih aktif di pagi hari dan terkadang terlihat pada sore bahkan dimalam hari. Marten adalah hewan semi alboreal, dia dapat memanjat pohon secara vertical dan ia dapat membuat lompatan lebih dari 4 meter dari pohon 1 kepohon lainnya,walaupun begitu marten lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berburu didarat. Marten merupakan hewan Omnivora, makanan utamanya adalah buah dan serangga, tikus, ikan, burung, ular, bahkan marten dapat memangsa hewan yang ukurannya lebih besar seperti : rusa dan kijang.
Marten merupakan salah satu jenis hewan paling sempurna dalam keluarganya (weasel, ferret, badger, mink) ini dikarenakan ia memiliki ukuran tubuh cukup besar, berotot, flexibel, tapak kaki yang besar dengan kuku tajam, pada jantan dewasa dapat mencapai ukuran tubuh ±70cm dengan panjang ekor hampir sama dengan ukuran badannya (ukuran betina relatif lebih kecil dari jantan), pendengaran yang sangat baik, dan marten hampir tidak memiliki rasa takut terhadap predatornya karena dia memiliki kelenjar anal yang dapat mengeluarkan cairan serta bau yang amat sangat tidak sedap.
Marten adalah tipe hewan yang tidak setia, karena dia tidak dapat bertahan hanya dengan 1 pasangan saja. Biasanya masa reproduksi marten berlangsung pada saat perubahan iklim dari musim dingin ke panas dan dari musim panas ke dingin. Banyaknya jumlah anak yang dapat dihasilkan oleh marten berkisar antara 2 sampai 4 ekor dan ketika si anak sudah bisa mandiri, induknya akan mencari pasangan untuk kawin lagi bahkan sampai terjadi perkelahian antara marten jantan untuk mendapatkan betina.
Data ini dibuat berdasarkan referensi yang ada dan hasil observasi sementara terhadap sepasang Marten (Bully dan Sheshe) oleh Adhietya Aji Pamungkas, karena sampai saat ini klasifikasi jelas tentang Martes Flavigula Robinsoni itu belum ada,yang ada hanya Martes Flavigula saja.
Sabtu, 13 Juli 2013
0 komentar: